Mengenai Saya

Senin, 29 Oktober 2018

Meneladani Ketaatan Para Malaikat





 Materi PAI

 Bab 7

 'Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat Allah' Kelas 7 

A.    Renungkanlah 

Tahukah kalian, bagaimana ketika Allah hendak menciptakan manusia di dunia in ? Saat itunes, malaikat bertanya, “Apakah Engkau akan menciptakan makhluk yang kerjaannya merusak dan menumpahkan darah, sementara kami senantiasa bertasbih dan memuji-Mu?” Allah Swt. menjawab, “Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Q.S al-Baqarah/2:30).

Berdasarkan percakapan antara Malaikat dan Allah tersebut di atas bahwa jelas ketika Allah Swt. telah menciptakan malaikat sebelum diciptakannya manusia. Jadi, malaikat itu bukan makhluk khayalan, melainkan makhluk yang benar – benar ada.

Para malaikat merupakan makhluk gaib yang diciptakan dari cahaya (Nur)  oleh Allah Swt. Mereka memiliki sifat sangat taat dalam menjalankan perintah-Nya dan tidak pernah ingkar sedikit pun. Mereka adalah hamba Allah Swt. yang mulia. Mereka sangat senang dan cinta kepada manusia yang berbuat mulia. Meskipun, dalam percakapan di atas seolah-olah malaikat lebih tahu apa yang akan terjadi  ketika manusia tercipta di bumi.  Namun, itu skenario Allah yang tak dapat dicegah oleh siapa pun. Termasuk oleh Malaikat.  Allah SWT menjadikan manusia di bumi sebagai kholifah.

B.     Siapakah Malaikat Itu?
Sebagai orang beriman, Kita harus percaya akan keberadaan Malaikat, karena beriman kepada Malaikat adalah merupakan rukun Iman yang ke-2. Firman Allah Swt. menjelaskan dalam Q.S al-Anbiya/21:9 yang berarti :
“Dan milik siapa yang di langit dan di bumi. Dan (Malaikat – malaikat) yang di sisi-Nya dan tidak (pula) merasa letih.” (Q.S al-Anbiya/21:9).

Berdasarkan ayat di atas, bahwa  Malaikat adalah sebagai utusan-Nya  yang sangat taat dan untuk mengurusi berbagai urusan. Hal ini adalah sifat-sifat Malaikat Allah yang sangat mulia.

Sifat-sifat dan perilaku malaikat antara lain :
1.      Selalu patuh kepada Allah Swt. dan tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya.
2.      Malaikat dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah.
3.      Malaikat tidak makan dan minum.
4.      Malaikat tidak memiliki jenis kelamin.
5.     Malaikat tidak pernah letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah Swt.
6.     Malaikat senang mencari dan mengelilingi majelis zikir.
7.      Malaikat berdoa bagi hamba yang duduk menunggu salat berjamaah.

Perbedaan Malaikat, Jin, dan Manusia =
No
Malaikat
Jin
Manusia
1.
Dicipatakan dari nur atau cahaya
Diciptakan dari api
Diciptakan dari tanah
2.
Makhluk gaib
Makhluk gaib
Makhluk yang terlihat mata (kasat mata)
3.
Selalu patuh dan taat kepada perintah Allah Swt
Ada yang patuh dan ada yang durhaka kepada Allah Swt
Ada yang patuh dan ada yang durhaka kepada Allah Swt
4.
Tidak makan dan minum
Makan dan minum
Makan dan minum
5.
Pikirannya jernih dan lurus
Pikirannya berubah-ubah
Pikirannya berubah-ubah
6.
Tidak mempunyai nafsu
Mempunyai nafsu
Mempunyai nafsu
C.     Nama dan Tugas Malaikat
Ada hadist yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik bahwa pada saat Nabi Muhammad saw. isra’ mi’raj dan bertemu dengan Ibrahim a.s. yang sedang bersandar di Baitul Ma’mur, di sana terdapat 70.000 malaikat.
1.      Jibril
Tugas : Menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul. Nama lain malaikat Jibril adalah Ruh al-Quds, ar-Ruh al-Amin, danNamus.
2.      Mikail
Tugas : Mengatur kesejahteraan makhluk, seperti mengatur awan, menurunkan hujan, melepaskan angin, dan membagi-bagikan rezeki.
3.      Israfil
Tugas : Meniupkan terompet (sangkakala), saat dimulainya kiamat hingga saat hari berbangkit di Padang Mahsyar.
4.      Izrail
Tugas : Mencabut nyawa seluruh makhluk hidup, baik manusia, jin, iblis, setan, dan malaikat apabila telah tiba waktunya.
5.      Munkar
Tugas : Menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur.
6.      Nakir
Tugas : Menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur.
7.      Raqib
Tugas : Mencatat semua perbuatan baik setiap manusia sejak aqil balig sampai akhir hayat.
8.      Atid
Tugas : Mencatat semua perbuatan buruk setiap manusia sejak aqil balig sampai akhir hayat.
9.      Ridwan
Tugas : Menjaga dan mengatur kesejahteraan penghuni surga.
10.  Malik
Tugas : Menjaga dan mengatur siksa (azab) bagi para penghuni neraka. Disebut juga malaikat zabaniyyah.

D.    Perilaku Beriman kepada Malaikat Allah Swt.
Obyek Iman
Contoh Perilaku
Iman kepada Malaikat Jibril
Selalu berusaha mencari dan memohon hidayah kepada Allah. Bersyukur dengan cara banyak berbagi ilmu.
Iman kepada Malaikat Mikail
Berusaha secara maksimal untuk mencari rezeki yang baik dan halal.
Iman kepada Malaikat Israfil
Selalu memohon kepada Allah Swt. agar diselamatkan dalam menghadapi musibah dan huru hara dunia, maupun saat terjadinya hari kiamat.
Iman kepada Malaikat Izrail
Berusaha mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Selalu berdoa agar terhindar dari siksaan sakaratul maut (ketika ajal menjemput kita).
Iman kepada Malaikat Munkar dan Nakir
Selalu memohon kepada Allah Swt. agar dilapangkan di alam kubur dan diringankan dari siksa kubur.
Iman kepada Malaikat Raqib
Selalu memiliki niat baik, dalam segala perbuatan, baik ucapan maupun perbuatan.
Iman kepada Malaikat Atid
Menjauhi niat buruk, perkataan yang kotor, perbuatan yang jelek, dan menjauhi perilaku tercela.
Iman kepada Malaikat Ridwan
Selalu memohon kepada Allah Swt. agar masuk surga dengan aman. Menciptakan kedamaian dan ketentraman di dunia ini.
Iman kepada Malaikat Malik
Selalu memohon kepada Allah Swt. agar terhindar dari siksaan api neraka.


MUHASABAH :

" Kisah Teladan : Kejujuran Seorang Santri"

Santri, adalah julukan bagi seseorang yang sedang menuntut ilmu. Kalau kita sering menyebutnya sebagai murid, siswa, peserta didik.

Alkisah, ada seorang santri yang sedang asyik memperbincangkan akhlak Kiainya yang selalu menganakemaskan santri tertentu.  Anggaplah santri anak emas itu bernama "AHMAD". (versi : penulis).Mendengar perbincangan  santrinya, maka Kiai tersebut memanggil teman Ahmad (Kifli dan Haikal, versi penulis cerita).
       Kepada  Ahmad, Kifli dan Haikal, Kiai tersebut memanggil mereka. " Wahai Kifli dan Haikal", kemarilah Nak ! " Ambillah burung-burung ini lalu sembelihlah di tempat yang tak ada satu pun yang mengetahui.

Eksekusi tugas dimulai :
Mereka bertiga berpencar di tempat yang berbeda dengan membawa burung yang akan disembelih.  Setelah beberapa waktu, mereka menyampaikan laporan tugasnya kepada Kiai sebagai berikut :
a. Kifli, menghadap Kiayi dengan membawa burung yang telah disembelihnya.
b. Haikal, menghadap Kiai membawa burung yang telah disembelih dengan bercerita panjang lebar dan detail cara menyembelih burung dengan benar.
c. Ahmad, menghadap Kiayi dengan membawa burung yang masih dalam keadaaan hidup belum disembelih. Lalu Kiai bertanya kepada Ahmad, " Hai Ahmad, kenapa burung itu belum engkau sembelih ?". Jawab Ahmad, mohon maaf guru, aku tak bisa menyembelih burung ini di suatu tempat yang tak ada mengetahui, sebagaimana Pak Kiai perintahkan kepadaku. Sudah kucoba seluruh tempat, tapi tetap saja ada yang tahu. Dia Allah SWT selalu tahu apa yang akan aku lakukan. Jadi aku gagal menembelih burung ini.

Di akhir cerita, Kiai memanggil Ahmad, Kifli, dan Haikal.
Wahai Kifli, dan Haikal ? Tahukah kalian, kenapa saya menganakemaskan Ahmad ? Karena Ahmad adalah santri yang jujur. Siapa yang jujur pasti kusayangi. Sambil terdiam, akhirnya Kifli dan Haikal pun tertegun mendengar pernyataan Sang Kiai itu.
(Sumber cerita : cerita-cerita Al-Qur´an Menakjubkan Untuk Buah Hati Karya Andrian R. Nugraha dan Deny Riana) yang telah dimodifikasi oleh penulis.

Semoga Semoga Bermanfaat




Referensi :
Al-Qur´an al-Karim

Andrian Nugraha dan Deny Riana,  Cerita-cerita Al-Qur´an

Buku Pendidikan Agama IslamKurtilas  Edisi Revisi 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila