Kamis, 15 Desember 2022
PHBI SMPN Lubuk Tua
Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) SMPN Lubuk Tua
Tema : Meneladani Akhlak Rasulullah SAW dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Penceramah : Ustadz RASIMAN S.Ag. M.Pd.I
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati .aylid Nabi SAW, yang sebelum Hari H dilaksanakan aneka kegiatan untuk memeriahkan dengan berbagai lomba, seperti ceramah agama cerdas cermat, lomba Hadroh, dan lomba kaligrafi.
Jangan pernah halangi kecintaan kami kepada orang yang kami cintai
Maulid Nabi Muhammad SAW, adalah bukti cinta kami.
Belajar dari sebuah perjalanan hidup.
Sampai saat ini, saya tidak ingat atau, lupa. Tapi,....
Rasa-rasanya bahwa :
Wanita yang telah melahirkan ku tak pernah menyuruhku untuk memanggilnya "Mamak, Ibu, atau Umi". Dan, lelaki suami Ibuku juga tak pernah mengajariku untuk memanggilnya "Bapak, Ayah, atau Abi". Karena, wanita yang telah melahirkanku tahu persis bahwa saya adalah anaknya. Demikian juga, suami Ibuku tahu persis bahwa saya adalah anaknya.
Karena itu, saya memanggil wanita yang telah melahirkanku dengan panggilan "Mamak". Serta, saya memanggil lelaki suami Ibuku dengan panggilan "Bapak" meski mereka tak pernah menyuruhku memanggil seperti itu.
Dan, aku tak pernah memanggil wanita yang telah melahirkan ku, serta lelaki suami Ibuku dengan hanya memanggil "Namanya" saja. Karena aku tahu betul, bahwa aku mencintai mereka, dan mereka juga mencintaiku.
Itulah cara kami. Cara yang telah diajarkan oleh guru-guru kami, Kiyai kami. Dan, cara ini akan terus Kami pertahankan.
Jika ada yang bilang kami "Bodoh".....
Terima Kasih.
Jika ada yang bilang kami akan masuk neraka,
"Terima Kasih".
Kami hanya ingin mencari Ridho Allah melalui Orang yang aku cintai. Melalui kedua orang tua kami. Melalui Rasulullah SAW kekasih kami.
Bukankan Nabi Ibrahim As dulu pernah dibakar oleh Namrud, tetapi Allah SWT Ridho ?
Api itu panas, karena Allah yang buat.
Dan, ketika harusnya panas, kok berubah dingin...
Itu, hak prerogatif Allah SWT.
Dan, semua adalah ciptaan Allah.
Berharap, semoga yang kami lakukan adalah mendapat ridho Allah SWT.
Hasilnya....?
Terserah ALLAH SWT.
#Banser_Protokoler_MURA_Sumsel
Puncaknya pada 12 Rabiul Awal 1444 H dilaksanakan Ceramah Agama di Musholla SMPN Lubuk Tua.
Kefiatan tersebut diikuti oleh seluruh Peserta Didik dan Dewan Guru SMPN Lubuk Tua.
Mengenal Capaian Pembelajaran di Kurikulum Merdeka
Apa itu "Capaian Pembelajaran"
(Rasiman, S.Ag., M.Pd.I -Pemerhati dan Praktisi Pendidikan).
Saat ini, Kurikulum Merdeka menjadi salah satu Kitab penting bagi Dunia Pendidikan. Oleh karenanya, memahami hal Ikhwal tentang itu menjadi sebuah keharusan bagi setiap Guru dan Pemangku kebijakan di sekolah. Berikut ini, saya tuliskan beberapa hal terkait dengan Capaian Pembelajaran di dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
Capaian Pembelajaran
Di dalam kegiatan pembelajaran harus ada capaian yang harus diselesaikan oleh Peserta Didik. Secara historis, bahwa Capaian dalam kurikulum sebelumnya dinamakan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Namun, seiring Perkembangan zaman dan Perkembangan Kurikulum, terlebih di dalam dalam Kurikulum Merdeka bahwa istilah "Capaian" ini dinamakan Capaian Pembelajaran, yang sering disingkat dengan "CP".
Capaian Pembelajaran dimaksud, berisikan kompetensi serta lingkup materi yang disusun secara komprehensif berbentuk narasi. Capaian pembelajaran dalam kurikulum merdeka merupakan keterampilan belajar yang dimiliki oleh siswa dan harus diselesaikan setiap tahap.
Kurikulum Merdeka sendiri merupakan kurikulum yang dicanangkan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk mengatur kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat student centered learning atau berpusat pada siswa. Kurikulum Merdeka mengatur pembelajaran sesuai minat dan bakat anak dinilai lebih fleksibel dan berkonsentrasi untuk mengembangkan kemampuan atau kompetensi siswa.
Isi dari Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, yaitu kumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun komprehensif berbentuk narasi. Pemetaan capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka sesuai perkembangan siswa dalam fase usia.
Strategi untuk mencapai capaian pembelajaran yaitu dengan mengurangi cakupan materi dan mengubah tata cara penyusunan yang lebih fleksibel sehingga siswa tidak merasa tertekan untuk mencapai pembelajaran tersebut.
Semoga Bermanfaat dan BAROKAH
#nkri_harga_mati
#sahabat_pembelajar
Mengenal ATP Kurikulum Merdeka
Alut Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka
(Rasiman, S.Ag., M.Pd.I : Pemerhati & Praktisi Pendidikan).
Saat ini, dengan digelontorkannya Kurikulum Merdeka oleh Kemendikbudristek RI Mas Nadhim Makarim, maka mengetahui Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah sangat Urgent.
Tanpa itu, kita para Guru akan merasa kebingungan di dalam menyusun Perangkat Ajar, dan Modul Ajar sebagai bagian penting di dalam Pembelajaran.
Berikut ini, akan saya tuliskan beberapa hal yang ada relevansinya dengan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) agar bapak/Ibu guru dapat dengan mudah memahaminya adalah sebagai berikut :
Dengan telah resmi dan diperkenalkan "Kurikulum Merdeka " oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, pada Februari 2022 lalu. Maka, Kurikulum ini akan menjadi pengganti kurikulum sebelumnya yang dinilai masih memiliki sejumlah kelemahan dalam penerapannya.
Sehingga, Kurikulum Merdeka diyakini dapat memberikan ruang yang luas dan fleksibel bagi guru dan sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolahnya masing-masing yang disesuaikan dengan Karakteristik Peserta Didiknya dan Lingkungan sekolah.
Di dalam kurikulum ini, ada istilah yang namanya Alur Tujuan Pembelajaran atau sering disingkat menjadi ATP. Apa itu ATP Kurikulum Merdeka? Bagaimana cara menyusunnya? Ini pertanyaan-pertanyaan mendasar yang akan dijadikan rujukan di dalam menjawab hal Ikhwal tentang ATP Kurikulum Merdeka.
Definisi ATP Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberikan independensi kepada para Guru dan Peserta didik untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, sehingga konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.Kurikulum ini secara resmi diperkenalkan pada Februari 2022 lalu dan akan menjadi pengganti Kurikulum 2013.
Namun, beberapa sekolah sudah ada yang mulai menerapkan Kurikulum Merdeka ini. Kurikulum yang sebelumnya dikenal dengan nama kurikulum prototipe ini diharapkan sudah bisa diterapkan pada semua sekolah di Indonesia di tahun 2024 nanti.
Di dalam kurikulum baru ini muncul istilah-istilah baru. Salah satunya adalah Alur Tujuan Pembelajaran atau ATP.ATP atau Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.
Dalam penyusunan ATP, alur ini disusun secara linear sesuai dengan urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Secara genetal, bahwa ATP Kurikulum Merdeka ini memiliki fungsi yang sama dengan silabus, yakni sebagai acuan perencanaan pembelajaran.
Bedanya, dalam Alur Tujuan Pembelajaran di Kurikulum Merdeka ini tidak hanya menjadi acuan atau panduan untuk guru saja, tapi juga panduan bagi siswa agar dapat memenuhi pencapaian pembelajaran di akhir fase.Ada dua poin utama dalam ATP Kurikulum Merdeka yang harus Bapak dan Ibu guru perhatikan, yaitu:
Pertama,
Alur Tujuan Pembelajaran ini adalah panduan untuk guru dan siswa dalam melaksanakan capaian pembelajaran di akhir fase tersebut.
Kedua,
Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
Cara menyusun ATP Kurikulum Merdeka
Ketika guru akan menyusun ATP, maka guru harus memiliki hak untuk menyusun alur pembelajaran masing-masing yang terdiri dari rangkaian tujuan pembelajaran. Namun, di lain sisi, guru juga harus memperhatikan beberapa set alur yang telah diberikan oleh pemerintah.Atas dasar itu, dalam menyusun ATP, guru juga harus memperhatikan tujuh prinsip, yaitu:
Pertama,
Sederhana dan informatif
Kedua,
Esensial dan kontekstual;
Ketiga,
Berkesinambungan
Keempat,
Pengoptimalan tiga aspek kompetensi; (a) merdeka belajar; (b) operasional dan aplikatif; dan (c) adaptif dan fleksibel. Berikut ini langkah-langkah menyusun Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka.
Pertama,
Lakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) yang memuat materi, kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Kedua,
Identifikasi kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik sebelum mencapai kompetensi di akhir fase.
Ketiga,
Lakukan analisis setiap elemen atau sub-elemen profil pelajar Pancasila sesuai dengan mata pelajaran dan CP pada fase tersebut.
Keempat,
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang harus dicapai peserta didik, pemahaman bermakna yang dipahami, dan keterampilan berpikir seperti apa yang perlu dikuasai oleh peserta didik agar dapat tercapai tujuan pembelajaran.
Kelima,
Jika tujuan pembelajaran sudah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah menyusun tujuan pembelajaran secara linear sesuai dengan urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
Keenam,
Tentukan ruang lingkup materi dan materi utama yang bisa lebih dari satu pada setiap tujuan pembelajaran.
Ketujuh,
Berdasarkan rumusan tujuan pembelajaran, guru dapat menentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan. Misalnya, tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi pengetahuan 120 menit, sikap 120 menit, dan keterampilan 480 menit.
Aspek yang Terdapat dalam ATP Kurikulum Merdeka
Berdasarkan dari operasional komponen tujuan pembelajaran, ada tiga aspek dalam ATP Kurikulum Merdeka, yaitu kompetensi, konten, dan variasi. Berikut penjelasan tentang hal-hal yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Pertama,
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki dan bisa diterapkan oleh siswa dalam bentuk produk ataupun kinerja, baik secara abstrak maupun nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi ini sebagai bukti bahwa siswa sudah berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.Hal ini bisa dilihat setelah siswa mengikuti dan menyelesaikan rangkaian kegiatan pembelajaran di kelas. Sebagai contoh, siswa dapat menjelaskan kembali materi yang sudah dijelaskan oleh guru, siswa dapat mengutarakan pendapatnya terhadap suatu permasalahan, dan sebagainya.
Kedua,
Konten
Konten adalah isi atau inti dari pembelajaran yang didapatkan dan harus dipahami oleh siswa setelah mempelajari suatu materi di akhir satu unit pembelajaran. Di sini, Guru dapat menentukan sendiri konten yang harus dipahami oleh siswa di akhir satu unit pembelajaran.Tak hanya itu saja, guru juga dapat mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran di unit tersebut. Misalnya, konten tentang perubahan bentuk makanan menjadi feses karena adanya sistem pencernaan dalam tubuh manusia. Dari konten tersebut, Bapak dan Ibu guru bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi untuk menguji pemahaman siswa sekaligus melatihnya untuk berpikir kritis.
Ketiga,
Variasi
Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka juga harus memenuhi aspek variasi, yaitu keterampilan berpikir yang harus dikuasai siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Jadi, tidak hanya diterapkan dalam bentuk terciptanya sebuah produk atau kinerja saja, tujuan pembelajaran juga harus dapat membantu siswa dalam mengasah soft skill yang dimiliki, terutama dalam berpikir.
Adapun keterampilan berpikir yang harus dimiliki oleh siswa adalah kreativitas, berpikir kritis, serta berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills), seperti analisis evaluasi, prediksi, menciptakan, dan sebagainya.Contoh dari aspek variasi adalah siswa dapat menganalisis suatu permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, mulai dari mengidentifikasi penyebab, pengaruh, hingga mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Kriteria ATP Dalam Kurikulum Merdeka
Ada beberapa kriteria dalam ATP Kurikulum Merdeka yang perlu Bapak dan Ibu guru ketahui.
Berikut beberapa kriteria tersebut, yaitu :
Pertama,
Dapat menggambarkan urutan pengembangan kompetensi apa saja yang harus dicapai oleh siswa di akhir fase pembelajaran.
Kedua,
Setiap fase dalam Alur Tujuan Pembelajaran dapat menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear, mulai dari awal fase hingga akhir fase.
Ketiga,
Alur Tujuan Pembelajaran yang dibuat untuk seluruh fase dapat menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang mana di dalamnya tercantum tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan jenjang.
Semoga Bermanfaat, penuh BAROKAH
#nkri_harga_mati
#sahabat_pembelajar
#pendidikan_tanpa_batas
MODUL AJAR
Membuat Modul Ajar Fase D Mata Pelajaran PAI Jenjang SMP/MTs/sederajat
(RASIMAN, S.Ag., M.Pd.I : Pemerhati & Praktisi Pendidikan).
Definisi Modul Ajar
Untuk mempermudah di dalam memahami apa itu Modul Ajar, maka berikut ini penulis tuliskan beberapa hal yang berhubungan dengan Modul Ajar itu sendiri, terutama untuk Modul Ajar PAI tingkat SMP/MTs/ sederajat pada Fase D.
Yang dimaksud dengan "Modul Ajar PAI SMP" Adalah modul ajar yang diperuntukan bagi Guru PAI SMP. Modul ini adalah salah satu dari kumpulan modul yang secara resmi disediakan dan atau telah disetujui oleh pemerintah.
Modul ajar PAI merupakan penjabaran dari Alur Tujuan Pembelajaran dan disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan murid.
Dalam membuat Modul Ajar, secara Umum bahwa :
1. Guru diperbolehkan mengikuti Modul Ajar yang telah dibuat oleh Pemerintah dengan tanpa melakukan perubahan apa pun.
2. Guru boleh melakukan perubahan beberapa konten yang dianggap relevan dengan karakteristik peserta didik dan Lingkungan Sekolah.
3. Guru melakukan perubahan secara Mandiri terhadap apa yang ada di dalam Modul Ajar. Hal ini karena Modul Ajar yang telah dibuat dianggap tidak sesuai dengan Karakteristik Peserta Didik dan Sekolah yang ada.
Kriteria Modul Ajar adalah sebagai berikut:
1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin.
2. Menarik : unik, menantang sehingga setiap.yang membaca Modul Ajar merasa penasaran untuk mempelajarinya sesuai dengan Konten-konten yang telah tersedia.
Sehingga, modul itu akan membuat peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks waktu dan tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik
Komponen Modul Ajar
A. INFORMASI UMUM
Terdiri dari :
(1) Identitas Modul/sekolah. Memuat nama penyusun, tahun penyusun, Institusi penyusun, jenjang sekolah, Kelas, alokasi waktu, unit kerja, dll
(2) Komponen Awal. Berupa Kompetensi Awal pengetahuan dan keterampilan Peserta Didik sebelum melaksanakan Pembelajaran. Tujuannya adalah untuk mengukur hasil dari rancangan Modul Ajar dimaksud.
(3) Profil Pelajar Pancasila. Menjadi tujuan Akhir dari KBM dalam Membentuk Karakter Peserta Didik melalui 6 Komponen Profil Pelajar Pancasila, atau sebagian yang terintegrasi di seluruh pembelajaran.
(4) Sarana dan Prasarana.
(5) Target Peserta Didik. Upaya mengetahui diferensiasi Peserta Didik. Terdiri dari : Peserta Didik umum (normal), Peserta Didik berkebutuhan khusus, dan Peserta Didik Berkemampuan Tinggi di atas rata-rata.
(6) Model Pembelajaran
B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajara
2. Pemahaman Bermakna
3. Pertanyaan Pemantik.
Yaitu Pertanyaan yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu Peserta Didik dan Kemampuan Berfikir Kritisnya.
4. Kegiatan Pembelajaran
5. Asasement
6. Pengayaan dan remedial
Saat merancang kegiatan pengayaan, diperlukan kemampuan dalam memperhatikan diferensiasi, contohnya lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.
Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang.
C. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Terdiri dari :
(1) Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik (bukan guru) dan dapat diperbanyak sesuai kebutuhan untuk diberikan kepada peserta didik, termasuk peserta didik nonreguler.
(2) Bahan Bacaan Guru & Peserta Didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik bisa digunakan sebagai pemantik sebelum kegiatan dimulai atau untuk memperdalam pemahaman materi pada saat atau akhir kegiatan pembelajaran.
(3) Glosarium
Glosarium adalah kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang secara alfabetikal lengkap dengan definisi dan artinya. Biasanya glosarium diperlukan untuk kata atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih mendalam.
(4) Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang digunakan dalam pengembangan modul ajar.
Referensi yang dimaksud adalah semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.)
Semoga Bermanfaat
#nkri_harga_mati
#sahabat_pembelajar
#belajar_tanpa_batas
MODUL PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
MODUL PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (MODUL P5)
Oleh : RASIMAN, S.Ag., M.Pd.I
Pemerhati & Praktisi Pendidikan
Di dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, bahwa Kegiatan Ekstra Kurikuler mempunyai muatan 25 % sebagai bentuk Implementasi Karakter di Profil Pelajar Pancasila. Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaannya. Oleh karenanya, Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (Modul P5) perlu disusun agar Rencana Kegiatan dapat berjalan sesuai dengan Harapan. Berikut ini beberapa Komponen Pokok Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (Modul P5) adalah sebagai berikut :
Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek pada dasarnya memiliki komponen sebagai berikut:
1. Profil Modul
Tema dan topik atau judul modul
Fase atau jenjang sasaran durasi setiap kegiatan.
2. Dimensi, Elemen, Tujuan
Pemetaan dimensi, elemen, sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang menjadi tujuan projek
3. Aktivitas
Alur aktivitas projek secara umum
Penjelasan tahapan kegiatan dan asesmennya
4. Asesment
Instrumen pengolahan hasil asesmen untuk menyimpulkan pencapaian Projek. Rubrik pencapaian (kecuali PAUD) berisi rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase peserta didik
Tema yang ada pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah sebagai berikut :
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa Raga
5. Suara Demokrasi
6. Berekayasa dan berteknologi
7. Kewirausahaan
Prinsip-prinsip Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah :
Holistik
Kontekstual
Berpusat pada Peserta Didik
Eksploratif
Semoga Bermanfaat#nkri_harha_mati
#nkri_harga_mati
#sahabat_pembelajar
#pendidikan_tanpa_batas
Langganan:
Postingan (Atom)
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
-
“ BELAJAR ILMU MANTIQ “ (by Rasiman) A. Definisi Ilmu Mantik Menurut lughoh, manthiq berasal dari bahasa Arab yaitu dari ka...